1.CANDI PRABHU
(
Penyimpanan Abu Jenazah Prabu Brawijaya I, II, III, IV )

Terletak di Desa Bejijong, Trowulan. Dari jalan Mojokerto
– Jombang dapat ditempuh dari Musium Lama (Kantor Suaka peninggalan Sejarah dan
Purbakala Jawa Timur) menyeberang jalan ke Utara sejauh 1,8 Km.
Dalam prasasti yang ditulis Mpu Sendok pada tahun 861
Saka atau 9 September 939, Menurut cerita rakyat Candi Brahu merupakan
tempat disimpan abu para raja-raja Majapahit yaitu Brawijaya pembakaran
raja-raja Majapahit diantaranya Brawijaya I,II,II dan IV.
Setelah dibakar abunya kemudian disimpan di dalam goa
yang terdapat dalam candi.Anehnya, dalam penelitian, tak ada satu pakarpun yang
berhasil menemukan bekas abu mayat dalam bilik candi. Lebih-lebih setelah ada
pemugaran candi yang dilakukan pada tahun 1990 hingga 1995.
2.CANDI SANGGRAHAN
Candi Sanggrahan atau Candi Cungkup adalah candi pemujaan Budha.
Terletak di Desa Sanggrahan, Kecamatan Bayolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa
Timur. Candi ini peninggalan Kerajaan Majapahit, dibangun sekitar 1350, dulu
merupakan penyimpanan abu kerabat kerajaan Majapahit
3.CANDI NGETOS
Relief pada Candi Ngetos
terdapat empat buah, namun karena faktor usia, saat ini hanya tinggal satu,
sementara tiga yang lainnya telah hancur. Tidak hanya relief yang hilang,
pigura-pigura pada saubasemennya (alasnya) juga sudah tidak ada lagi.
Namun menurut penuturan
beberapa penduduk yang dapat dipercaya, bahwa di dalam candi ini terdapat dua
buah arca, paidon (tempat ludah) dan baki yang semuanya terbuat dari kuningan.
Prof Dr. N.J Krom mengatakan, di Candi Ngetos juga pernah ditemukan sebuah arca
Wisnu yang kemudian disimpan di Kediri. Sedangkan yang lain tidak diketahui
tempatnya.
(Pendharmaan Anusapati, Raja Singasari)
(Pendharmaan Wisnuwardhana, raja Singasari
(Pendharmaan Tribhuwana
Wijayatunggadewi, Ibu Hayam Wuruk)
(Pendharmaan Bhre Matahun)
(Pendharmaan Bhre Wengker)